*******************************************************************
Jelaskan Fungsi-Fungsi dari Protokol di bawah ini:
1) ICMP
2) POP3
3) SMTP
4) FTP
5) ARP
*******************************************************************
1. ICMP (Internet Control Message Protocol)
Protokol
yang digunakan untuk memberikan kiriman pesan – pesan ke dalam sebuah jaringan,
mulai dari mengirimkan pesan error, pesan diterima, hubungan putus atau
connection lost, dan sebagainya. Dengan adanya protokol ini, maka jaringan akan
mengetahui respon – respon yang terjadi selama konektivitas didalam jaringan
itu berlangsung.
Fungsi
ICMP :
- Membantu proses error
handling / melaporkan apabila terjadi error pada sebuah jaringan.
- Membantu control procedure atau
prosedur pengaturan pada sebuah jaringan.
- Menyediakan pengendalian error dan
pengendalian arus pada network layer atau lapisan jaringan.
- Mendeteksi terjadinya error pada
jaringan, seperti connection lost, kemacetan jaringan dan sebagainya.
2. POP3 (Post Office Protocol versi 3)
Protokol
yang memiliki fungsi seperti bis surat dan digunakan di dalam e-mail client
yang kita miliki untuk mengambil dan membaca e-mail yang masuk.
Fungsi
POP3 :
Protokol yang digunakan untuk
mengakses e-mail
atau surat elektronik yang masuk ke dalam e-mail client. Fungsi utama dari POP3 adalah untuk
menyimpan sementara e-mail
yang terkirim di dalam sebuah e-mail server, dan kemudian meneruskannya ke dalam e-mail client, dimana
baru akan terrespon
ketika e-mail
tersebut sudah dibuka oleh user yang berhak (mereka yang memegang username dan
juga password dari alamat e-mail).
Penggunaan
POP3 :
Protokol POP3 berguna untuk mengambil email dari server dan
menyimpan sementara diinbox masing - masing pemilik e-mail sebelum
didownload ke PC melalui aplikasi e-mail seperti Mozilla Thunderbird, Microsoft Outlook,
Eudora, dan
sebagainya.
Protokol POP3 akan mempermudah user untuk mengambil e-mail.
User tidak perlu mengunjungi situs penyedia jasa e-mail, cukup dengan
menginstal aplikasi e-mail client seperti yang disebutkan diatas maka kita
dapat melakukannya. Hal yang perlu diperhatikan adalah e-mail yang
kita miliki haruslah mendukung layanan protokol POP3.
Pada penerimaan e-mail dengan menggunakan POP3, digunakan suatu program
yang dinamakan e-mail
client. E-mail
client berfungsi untuk menerima e-mail – e-mail yang masuk ke komputer pengguna. Beberapa
contoh e-mail
client adalah Outlook Express, Microsoft Outlook, The Bat, Eudora, dan
masih banyak lagi yang lainnya. POP3 biasanya selalu disandingkan dengan
SMTP (Simple Mail Transfer Protokol). Fungsi dari keduanya saling mendukung, di
mana POP3 digunakan untuk mengambil e-mail dari komputer server ke komputer client
(pengguna), dan SMTP digunakan untuk mengirimkan e-mail dari komputer
client yang dititipkan ke pada komputer server untuk dikirimkan ke
komputer server tujuan.
3. SMTP (Simple Mail Transport Protocol)
Protokol
untuk melakukan proses pengiriman dan penerimaan (proses transfer sebuah surat
secara elektronik), namun dengan menggunakan sebuah acara teknis yang simple
dan mudah untuk dipaham dan diimplementasikan.
Fungsi
SMTP :
Protokol
yang digunakan untuk membantu user mengirimkan surat
elektronik / e-mail kepada penerima. Kita sebagai seorang user dapat mengirimkan
pesan elektronik atau e-mail
kepada penerima.
Penggunaan
SMTP :
Prinsip dasar dari penggunaan SMTP adalah bahwa
terdapat sebuah e-mail
server yang bertugas sebagai penampung sementara e-mail, sebelum dikirimkan ke alamat e-mail penerima.
Jadi,
ketika user akan mengirimkan sebuah e-mail, maka e-mail yang dikirimkan oleh
user akan menggunakan protokol SMTP, kemudian e-mail akan masuk ke dalam e-mail
server untuk dicocokan dengan alamat e-mail penerima. Ketika alamat e-mail
penerima sudah terdeteksi cocok, maka e-mail tersebut di kirimkan ke alamat e-mail
yang dituju, dan pengirim akan memperoleh notifikasi bahwa e-mail sudah
dikirimkan ke alamat e-mail.
Apabila kita melihat hal ini, maka cara kerja SMTP ini
persis seperti cara kerja kotak pos atau bis surat yang dulu sering kita
gunakan untuk mengirimkan surat dari kota ke kota. SMTP bisa kita analogikan
sebagai sebuah bis surat atau kotak pos. Ketika kita akan mengirimkan surat, maka kita akan
memasukkan surat kita ke dalam kotak pos tersebut, dan tukang pos akan
mengambil surat kita untuk
dimasukkan ke dalam kantor pos, disortir, lalu kemudian dikirimkan ke alamat yang
tertera pada surat tersebut.
4. FTP (File Transfer Protocol)
Protokol
yang berfungsi untuk pertukaran file dalam suatu jaringan komputer yang
mendukung protokol TCP/IP.
Dua
hal pokok pada FTP yaitu FTP Server dan FTP Client. FTP juga bisa dikatakan
sebuah protokol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan
standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam
sebuah framework.
FTP
merupakan salah satu protokol internet yang paling awal dikembangkan, dan masih
digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan pengunggahan
(upload) berkas-berkas komputer antara FTP Client dan FTP Server. FTP Client adalah
sebuah aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah - perintah FTP ke sebuah FTP
Server, sedangkan FTP Server adalah sebuah Windows Service atau daemon yang
berjalan di atas sebuah komputer yang merespon perintah - perintah dari sebuah FTP
Client. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori,
mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, mengunggah berkas komputer ke FTP
Server, serta mengunduh berkas dari FTP Server.
Fungsi
FTP :
Melakukan
transfer file antara komputer yang terhubung melalui jaringan, termasuk
internet. Dalam bahasa teknis, FTP dikenal sebagai protokol jaringan yang
memungkinkan transfer file antara komputer yang tersambung pada TCP/IP yang
berbasis jaringan. Hal ini mencangkup serangkaian peraturan dan prosedur untuk
transfer data digital yang aman. FTP juga berfungsi untuk mempermudah dalam
pembagian file - file, mempercepat secara tidak langsung atau implicyt
menggunakan komputer remote, melindungi user dari berbagai file storage system
antar host.
5. ARP (Address Resolution Protocol)
Protokol
yang berfungsi memetakan IP address menjadi MAC (Media Access Control) Address. ARP merupakan penghubung antara datalink layer dan IP layer pada
TCP/IP. Semua komunikasi yang berbasis Ethernet menggunakan protokol ARP ini.
Intinya setiap komputer atau device yang akan berkomunikasi pasti akan
melakukan transaksi atau tukar menukar informasi terkait antara IP dan MAC
Address. Setiap transaksi akan disimpan di dalam cache OS kita. Namun protokol
ini punya kelemahan serius, karena setiap komputer bisa saja memberikan
transaksi ARP yang dimanipulasi. Dengan merubah MAC address yang sesungguhnya,
kelemahan ini dimanfaatkan untuk jenis serangan ARP Poisoning atau ARP Spoofing
atau Man In The Middle Attack.
Fungsi ARP :
Untuk meningkatkan keamanan. Dalam
mikrotik, masukan ARP bisa didapat secara dinamik. Namun untuk meningkatkan
keamanan, kita dapat memasukkan ARP statis secara manual. Dengan hanya
membolehkan sebuah router me-reply hanya untuk masukan ARP statis pada tabel
ARP, maka akan membatasi akses ke router dan jaringan di belakang router, yang
hanya untuk IP Address atau Mac Address dengan kombinasi.
Penggunaan ARP :
ARP bekerja dengan mengirimkan paket
berisi IP address yang ingin diketahui alamat Ethernetnya ke alamat Broadcast
Ethernet, dan semua Ethernet Card akan mendengar paket ini. Host yang merasa
memiliki IP Address ini akan membalas paket tersebut dengan memgirimkan paket
yang berisi pasangan IP Address dan Ethternet Address. Untuk menghindari
seringnya permintaan seperti ini, jawaban ini disimpan di memori (ARP cache)
untuk sementara waktu.
Misalnya, jika suatu host dengan IP Address
A mengirim paket ke host dengan IP Address B pada jaringan lokal. Host pengirim
memeriksa dulu ARP cachenya adakah MAC Address untuk host dengan IP Address B.
Jika tidak ada, ARP akan mengirimkan
paket ke alamat Broadcast (sehingga seluruh anggota jaringan mendengarnya).
Paket ini berisi pertanyaan : "Siapakah pemilik IP Address B dan berapakah
MAC Addressnya? ". Dalam paket ini juga disertakan IP Address A beserta
MAC Addressnya.
Setiap host di jaringan lokal menerima
request tersebut dan memeriksa IP Address masing-masing. Jika ia merasa paket
tersebut bukan untuknya, dia tidak akan menjawab pertannyaan tersebut. Host
dengan IP Address B yang mendengar request tersebut akan mengirim IP Address
beserta MAC Address - nya ke host penanya.
**********************************************************************
Berikan Penjelasan Mengenai kelebihan dan Kekurangan Ipv4 dan
Ipv6?
****************************************************************
1. Internet Protokol versi 4
Kelebihan :
- Tidak mensyaratkan ukuran paket pada
link layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
- Pengelolaan rute informasi yang tidak
memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya
saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil.
Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas
memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
Kekurangan :
- Panjang alamat 32 bit (4bytes).
- Dikonfigurasi secara manual atau DHCP
IPv4.
- Dukungan terhadap IPSec opsional.
- Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan
pada router, menurunkan kinerja router.
- IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit
(jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat).
IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak
sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya
saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
2. Internet Protokol versi 6
Kelebihan :
- Format header baru. Header baru IPv6 lebih efisien daripada header pada IPv4 (karena
memiliki overhead yang lebih kecil). Hal ini diperoleh dengan menghilangkan
beberapa bagian yang tidak penting atau opsional.
- Jumlah alamat
yang jauh lebih besar. Dengan spesifikasi bit untuk alamat standar sebanyak 128-bit memiliki
arti IPv6 akan mampu menyediakan 2128 kemungkinan alamat unik.
Walaupun tidak semuanya akan dialokasikan namun sudah cukup untuk keperluan masa
mendatang sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4 sudah tidak perlu lagi
digunakan.
- Infrastruktur routing dan addressing yang efisien dan hirarkis. Arsitektur pengalamatan IPv6 yang hirarkis membuat infrastruktur routing
menjadi efisien dan hirarkis juga. Adanya konsep skup juga memudahkan dalam
manajemen pengalamatan untuk berbagai mode teknologi transmisi.
- Kemampuan Plug-and-play melalui stateless maupun statefull address
auto-configuration. Pada
teknologi IPv6, sebuah node yang memerlukan alamat bisa secara otomatis
mendapatkannya (alamat global) dari router IPv6 ataupun cukup dengan
mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6 tertentu (alamat link local)
tanpa perlu adanya DHCP server seperti pada IPv4. Hal ini juga
akan memudahkan konfigurasi. Hal ini penting bagi kesuksesan teknologi
pengalamatan masa depan karena di Internet masa depan nanti akan semakin banyak
node yang akan terkoneksi. Perangkat rumah tangga dan bahkan manusia pun bisa
saja akan memiliki alamat IP. Tentu saja ini mensyaratkan kesederhanaan dalam
konfigurasinya. Mekanisme konfigurasi otomatis pada IPv6 ini akan memudahkan
tiap host untuk mendapatkan alamat, menemukan tetangga dan router default
bahkan menggunakan lebih dari satu router default untuk redundansi dengan efisien.
- Keamanan yang sudah menjadi standar
built-in.Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6
fitur IPsec ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6
sudah bisa secara langsung diamankan pada layer network.
- Dukungan yang lebih bagus untuk QoS. Adanya bagian
(field) baru pada header IPv6 untuk mengidentifikasi trafik (Flow Label) dan
Traffic Class untuk prioritas trafik membuat QoS yang lebih terjamin bisa
diperoleh, bahkan ketika payload dari paket terenkripsi dengan IPSec dan ESP.
- Berbagai protokol baru untuk keperluan interaksi antar node.
Adanya protokol baru misalnya Network Discovery dengan
komunikasi multicast dan unicast yang efisien bisa menggantikan komunikasi
broadcast ARP untuk menemukan neighbor dalam jaringan.
- Ekstensibilitas.
Di masa depan IPv6 dapat dikembangkan lagi
fitur-fiturnya dengan menambahkanya pada extension head.
Kekurangan :
- Operasi IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras dan/atau lunak) yang baru yang mendukungnya.
- Harus ada pelatihan tambahan,
serta kewajiban tetap mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih banyak layanan
IPv6 yang berjalan di atas IPv4.
PERRBANDINGAN IPv4 DAN IPv6
IPv4
|
IPv6
|
Pengalamatan lebih
sedikit.
|
Memungkinkan
pengalamatan lebih banyak.
|
Panjang alamat 32 bit (4 bytes)
|
Panjang alamat 128 bit (16 bytes)
|
Dikonfigurasi secara manual atau DHCP
|
IPv4 Tidak harus dikonfigurasi secara manual, bisa
menggunakan address autoconfiguration
|
Dukungan terhadap IPSec opsional
|
Dukungan terhadap IPSec dibutuhkan
|
Header mengandung option.
|
Data opsional dimasukkan seluruhnya ke dalam
extensions
header.
|
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan
harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
|
Paket link-layer harus mendukung ukuran paket 1280
byte dan harus bisa menyusun
kembali paket berukuran 1500 byte |
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan ada
router, menurunkan kinerja router.
|
Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim.
|
Checksum termasuk pada header.
|
Cheksum tidak masuk dalam header.
|
Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk
menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat
link-layer. |
ARP Request telah digantikan oleh Neighbor
Solitcitation secara multicast.
|
Untuk mengelola keanggotaan grup pada subnet lokal
digunakan Internet Group Management Protocol (IGMP).
|
IGMP telah digantikan fungsinya oleh
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar